Smartial Wayback Machine Text Extractor



Live version of this page exists.
However, it is different from the archived page (1 redirect/s found...)


This article contains 1 images. You will find them at the very end of the article.

This article contains 851 words.

Cara Kerja Dan Komponen Piston

Dalam sebuah mesin piston, batang piston (bahasa Inggris:connecting rod atau conrod) menghubungkan piston ke crank atau poros engkol. Bersama dengan crank, sistem ini membentuk mekanisme sederhana yang mengubah gerak lurus/linear menjadi gerak melingkar.

Batang piston juga dapat mengubah gerak melingkar menjadi gerak linear. Dalam sejarahnya, sebelum ada pengembangan mesin, batang piston digunakan untuk hal ini terlebih dahulu.

Karena batang piston itu kaku, maka ia dapat meneruskan tarikan dan dorongan, sehingga batang pistonnya dapat merotasi crank melalui kedua bagian dari revolusi, yaitu tarikan piston dan dorongan piston. Mekanisme generasi awal, misalnya pada rantau, hanya dapat menarik. Dalam beberapa mesin 2 tak, batang pistonnya hanya digunakan untuk mendorong.

Sekarang ini, batang piston paling umum ditemukan pada mesin-mesin pembakaran dalam, seperti pada mesin mobil. Desain batang piston sekarang ini berbeda dengan batang piston zaman dahulu yang digunakan pada mesin uap dan mesin lokomotif.

Piston berfungsi sebagai alat penampang untuk menahan tekanan pada saat langah kompresi dan langkah tenaga.

Piston dapat digolongkan menurut :

  • Bahannya: besi tuang, semi baja dan campuran alumunium
  • Bentuk puncak atau bentuk tamengnya: rata,  , miring, atau cekung
  • Kelonggaran silinder: konstan atau berubah - ubah
  • Jumlah ring/cincinnya: dua, dan tiga
  • Cara Kerja Piston :

    Piston bergerak lurus bolak - balik didalam silinder bersama ring piston. Piston bisa bergerak turun naik karena ada proses langkah tenaga sehingga piston bisa turun naik. kemudian dari energi gerak piston turun naik kemudian dirubah menjadi energi putar dengan adanya stang piston kemudian diteruskan ke poros engkol ( Crank Shaft )

    Perbedaan Piston Mesin 2 Tak, dan Piston Mesin 4 Tak

    1. Piston Mesin 2 Tak

     

    Piston mesin 2 tak hanya mempunai 2 ring piston, yakni ring kompresi atas dan ring kompresi bawah. Piston 2 tak tidak mempunyai ring oli, karena pada mesin 2 tak Poros engkol, stang piston, piston dan komponen penggerak lainnya tidak terlumai engan oli mesin. Maka dari itu piston 2 tak tidak ring oli. Dengan oli samping lah komponen piston dilumasi. 

    Dan pada badan piston 2 tak biasanya ada yang biasa polos dan ada juga yang bolong - bolong.

    2. Piston Mesin Bensin 4 Tak

    Piston mesin 4 tak pada umumnya memiliki 3 ring piston, yakni ring kompresi atas, ring kompresi bawah, dan ring oli. Berbeda dengan piston mesin 2 tak yang memiliki 2 ring piston. Karena mesin 4 tak komponen penggerak piston terlumasi dengan oli.

    Pada permukaan atau tameng piston biasanya ada yang rata, miring atau cekung fungsinya sama saja sebagai ruang bakar.

    KOMPONEN - KOMPONEN MESIN DAN FUNGSINYA

    Mesin terdapat beberapa komponen :

    1. Blok silinder (Cylinder Block)

    fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.

    2. Torak (piston)

    fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).

    3. Cincin Torak (Ring piston)

    fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.

    - Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar. 

    - Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.

    4. Batang Torak (Connecting Rod)

    fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan meneruskannya keporos engkol.

    5. Poros Engkol (crank shaft)

    fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya menggerakkan roda-roda.

    6. Bantalan (Bearing)

    fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.

    7. Roda Penerus (Fly Wheel)

    fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.

    8. Katup (Valve)

    fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.

    9. Pegas Katup (Valve Spring)

    fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan memberi tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.

    10. Tuas Katup ( Rocker arm )

    fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.

    11. Batang pendorong ( push rod )

    fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.

    12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )

    fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.

    13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )

    fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timming ) yang telah ditentukan.

    14. Karter ( Oil Pan )

    fungsi: Menampung oli pelumas.

    15. Pena Torak ( Piston pin )

    fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.

    16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )

    fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.

    17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing

    fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.

    18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

    fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok silinder.

    19. Dudukan Katup ( Valve Seat )

    fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.

    Demikian informasi mengenai Cara Kerja Dan Komponen Piston. Semoga dapat bermanfaat untuk anda baik itu Cara Kerja Dan Komponen Piston



    Images:

    The images are downsized due to limited space here. The original dimensions may differ.
    Click on the image to open it on a new tab.



    Please close this window manually.